Untuk mencari hari baik dalam kalender jawa, tentu kita harus mengetahui hari buruk atau hari naasnya. Terutama jika anda ingin mengadakan hajatan seperti pernikahan, sunat (khitan), pesta dan hari besar lainnya. Dalam primbon jawa bukan hanya dalam jodoh, salah memilih bulan hajatan diramalkan akan mendatangkan bencana bahkan kematian. Memilih bulan baik akan mendatangkan keberuntungan dan kelamatan dalam kenidupan berumah tangga.
Hari Larangan
Ada beberapa cara menghitung dan mencari tanggal baiknya untuk melakukan hajatan. Tapi yang terpenting anda harus menghindari hari larangan untuk melaksanakan hajat. Ada 3 cara perhitungan hari larangan yaitu Tanggal sangar, Bangas Pawedan, Taliwangke. Untuk hajat nikah anda harus memilih bulan yang dianggap baik dan menghindari bulan tidak baik.

Hari Sangar
Hari sangaran adalah tanggal naas yang berisi larangan hari dan larangan bulan untuk melaksanakan hajatan pernikahan. Berikut tabel hari sangaran:
[table id=104 /]
Bangas Padewan
Bangas Padewan hari larangan hajatan pernikahan, sunat (khitan) dan hajat lainnya.
[table id=105 /]
Taliwangke
Taliwangke adalah hari larangan mengadakan hajatan, jika dilakukan pada tanggal taliwangke diramalkan akan mendatangkan bencana dan kesukaran. Terdiri atas hari dan pasaran. Nama-nama hari dalam sistem pancawara (pasaran jawa): pahing, pon, wage, kliwon, legi. Berikut tabel Taliwangke:
[table id=106 /]
Bulan Baik dan Tidak Baik Beserta Artinya
Dalam kalender jawa ada 12 bulan dimana setiap bulan berdasarkan primbon tidak semuanya baik untuk mengadakan hajat.
[table id=107 /]
Catatan: Bulan jumadil akhir, rajab, ruwah, dan besar jika didalam bulan tersebut terdapat hari dan pasaran selasa kliwon, maka artinya sangat baik untuk melaksanakan pernikahan. Di bulan-bulan itu jika terdapat jumat kliwon maka akan baik juga. Jika pada bulan tersebut tidak ada selasa kliwon, lebih baik dicari bulan baik di tahun tersebut.