Betaljemur berasal dari kata arab yaitu Baitul Ma’mur. Arti secara bahasa, Baitul Ma’mur adalah “Rumah Allah yang dimakmurkan”. Betaljemur Adammakna adalah sebuah kitab primbon pemilik aslinya Sampeyan Dalemingkang Sinuwyun Kanjeng Sultan Hamengku Buwono ing Ngayogyakarta. Kitab ini kemudian ditulis ulang oleh Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Tjakraningrat. Selain Serat Chentini, Kitab ini dianggap oleh sebagian masyarakat jawa sebagai induk dari semua kitab primbon. Walaupun banyak kitab primbon, akan tetapi primbon Betaljemur Adammakna telah menjadi rujukan hitungan untuk berbagai keperluan.

Kitab Primbon Betaljemur Adammakna terdiri atas 337 bab yang terbagi atas 8 jilid buku, yaitu:
1. Jilid 1 : Betaljemur Adammakna
Berisi tentang watak keberuntungan manusia berdasarkan weton lahir, pedoman bercocok tanam, Perhitungan jodoh, Perhitungan rezeki, hari baik buka usaha, dan keselamatan
2. Jilid 2 : Lukmanakim Adammakna
3. Jilid 3 : Atassadur Adammakna
4. Jilid 4 : Bektijamal Adammakna
5. Jilid 5 : Shahdhatsaahthir Adammakna
6. Jilid 6 : Qomarrullsyamsi Adammakna
7. Jilid 7 : Naklassanjir Adammakna
7. Jilid 8 : Quraisyn Adammakna
Primbon adalah kitab warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta. Primbon berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan dalam kehidupan.
Asal-usul primbon Jawa disebut terkait dengan kehidupan manusia pada masa lampau yang begitu tergantung pada proses mendalami, mencermati, dan memperlajari fenomena-fenomena alam demi menjauhkan diri dari hal buruk berupa kegagalan maupun musibah. Primbon Betaljemur Adammakna sejak zaman dahulu telah digunakan oleh masyarakat jawa. Kegunaannya adalah untuk keperluan sebagai berikut:
Menghitung hari baik untuk buka usaha
Kitab Primbon Betaljemur Adammakna digunakan untuk berbagai keperluan seperti misalnya mencari hari baik. Untuk menghitung hari baik suatu perkara seperti misalnya hari baik untuk pernikahan, hari baik untuk membuka usaha atau bisnis dan mengetahui ramalan watak perilaku seseorang berdasarkan wetonnya. Weton adalah hitungan yang diambil dari neptu hari lahir dari neptu hari dan neptu pasaran.
Perjodohan
KITAB PRIMBON BETAL JEMUR ADAMMAKNA bagi orang Jawa saat ini masih dijadikan dasar penghitungan berbagai macan keperluan. Utamanya dalam hal pernikahan primbon ini masih dijadikan acuan dalam menentukan berbagai hal. Diantara yang sering ditanyakan adalah hari dan weton si calon pengantin. Hari dan weton ini adalah berkaitan dengan watak, dan juga peruntungan . Sehingga sering kali perjodohan gagal dikarenakan tidak ada kecocokan dan hari dan weton.
Untuk perhitungan Mendirikan dan Pindah Rumah (Boyongan)
Mencari hari dan bulan baik untuk mendirikan sesuatu termasuk rumah tinggal. Dengan memilih hari yang baik, diharapkan si pemilik rumah beserta keluarga mendapatkan keberuntungan, rezeki berlimpah dan keselamatan.
Ramalan Watak berdasarkan weton lahir
Weton lahir atau weton kelahiran adalah bagian terpenting dalam budaya jawa terutama digunakan untuk meramal watak, karakter dan sifat seseorang. Watak adalah sifat batin yang memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Ramalan watak berdasarkan weton lahir ini dapat kita temui dalam kitab primbon Betaljemur Adammakna.